KABAR BESUKI – Edy Mulyadi malah disebut sebagai ‘pahlawan’ lantaran mampu bikin rakyat Kalimantan jadi bersatu akibat ujarannya yang menuai kontroversi.
Aktivis media sosial Edy Mulyadi diduga menghina masyarakat Kalimantan karena menyebutnya sebagai tempat jin membuang anaknya.
Ungkapan tersebut disampaikan Edy Mulyadi saat mengomentari lokasi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru yaitu di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kemudian dalam video tersebut juga muncul narasi yang menjelaskan bahwa Edy Mulyadi menghina Kalimantan, mulai dari tempat jin buang anak, kuntilanak, genderuwo, hingga kera.
Pemred Forum News Network (FNN), Mangarahon Dongoran menyebut Edy Mulyadi sebagai pahlawan bagi masyarakat Kalimantan.
Memang dari kasus Edy Mulyadi, masyarakat Kalimantan bisa bersatu hingga melawan ujaran yang dilontarkan oleh Edy Mulyadi.
"Ini sebenarnya persoalannya melebar tapi yang jelas saya melihatnya ini ada sisi positif. Dengan Anda begini rakyat Kalimantan jadi bersatu, anda pahlawan bagi rakyat Kalimantan, yang tadinya pro dan kontra jadi bersatu," tutur Mangarahon Dongoran.
Edy Mulyadi pun menjawab bahwa dirinya tidak menyangka ada yang berpendapat demikian.
Lagi pula, Edy Mulyadi juga menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menghina seperti itu.
"Allahu Akbar Masya Allah, saya gak bermaksud gitu. Saya berharap begitu sebenarnya tapi bahwa teman-teman Kalimantan dari segala macam etnis khususnya Dayak itu marah besar kepada saya, saya maklum," tutur Edy Mulyadi.
Namun, Edy Mulyadi sangat berharap masyarakat Kalimantan bisa bersatu dan kritis terhadap mega proyek baru ibu kota negara (IKN).***