Saat ini, label radikal dan tidak toleran semakin populer setelah gerakan 212 di tahun 2016.
"Sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, yang Aa anggap menyimpang ya dari tindakan-tindakan teror, dan itu sangat tidak sepakat," kata Aa Gym.
Menurut sosok bernama KH Abdullah Gymnastiar itu kata radikal semakin sering disebut-sebut.
Aa Gym mengaku tidak radikal atau intoleran dengan radikal, jika umat Islam radikal, maka Indonesia sejak awal sudah kacau balau.***