Network
KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mempertanyakan klaim dari hasil survei yang menyebut 70 persen masyarakat Indonesia puas terhadap kinerja Jokowi.
Rocky Gerung mencoba menerangkan konsep sebuah survei dengan contoh jika Indonesia Lawyers Club (ILC) ingin membuat survei dengan topik kebolehan orang 'dungu' memimpin lembaga survei.
Rocky Gerung menilai, sejatinya tidak ada larangan untuk membuat survei tersebut meski hasilnya mengejutkan.
"Saya mau terangkan soal ini pada hal yang betul-betul konsepsional. Kalau ILC mau bikin survei dengan pertanyaan 'Bolehkah orang dungu memimpin lembaga survei?', dan kita terkejut ternyata 73 persen responden mengatakan boleh. Siapa yang mau larang?," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Jumat, 25 Februari 2022.
Rocky Gerung menyebut bahwa klaim 70 persen masyarakat puas terhadap kinerja Jokowi dalam hasil survei disebabkan oleh responden yang dungu.
Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, hal tersebut sangat logis mengingat mayoritas responden sedang menderita stockholm syndrome.
Dia menyebut, seseorang yang menderita stockholm syndrome akan terpaksa memuja seseorang dengan maksud untuk memperoleh insentif batin, meski hati nuraninya menolak.
"Kenapa boleh? Karena respondennya dungu. Masuk akal nggak? Itu yang banyak terjadi. Itu yang disebut sebagai stockholm syndrome, yang kadangkala membuat orang terpaksa memuja si pembohong itu untuk dapat insentif batin," ujarnya.
