Hasil Laut Pindangan Muncar Banyuwangi, Penghasilan Pokok dengan Proses Tradisional yang Masih Diminati

- 1 April 2022, 17:40 WIB
Pindangan Muncar Banyuwangi
Pindangan Muncar Banyuwangi /Raudotul Zannah/Dok. Pribadi Kabar Besuki

KABAR BESUKI – Muncar menjadi salah satu kota penghasil ikan terbesar di Jawa Timur, khususnya di Banyuwangi. Hasil Laut ini, menjadi penghasilan pokok untuk masyarakat sekitar.

Ikan yang ditangkap oleh nelayan, akan diproses menjadi ikan pindangan yang siap didistribusikan ke kota lain. Untuk kota yang dituju misalnya Banyuwangi, Surabaya, Malang, Bondowoso, Jember, dan Tanggul.

Disebut masih tradisional, karena proses pengolahan masih manual. Proses pematangan hasil laut pindangan Muncar ini, masih menggunakan tenaga manusia.

Baca Juga: Bupati Ipuk Sebut Banyuwangi Festival Sebagai Alat Konsolidasi Internal, Lebih dari Sekedar Proyek Pariwisata

“Masih Tradisional Mbak, masih butuh orang-orang. Hitung-hitung buka lapangan kerja,” Ujar Bapak Ratnadi dari UD Riyan Putra, salah satu pemilik usaha pemindangan ikan di Kota Muncar Banyuwangi.

Bapak Ratnadi juga menyebutkan bahwa ikan mentah yang dibeli dari nelayan per harinya sekitar 1 sampai 3 ton untuk diolah. Dengan ikan sebanyak ini, biasanya membutuhkan 4 tenaga pengangkut dan 7 tenaga perempuan untuk menata ikan dalam besek.

Proses pemasakan pun masih menggunakan kompor besar tradisional. Dalam 1 kali masak, kompor muat hingga 200 sampai 252 besek. Sedangkan untuk 1 ton ikan, bisa menghasilkan kisaran 8 ribu besek.

Ikan pindangan yang sudah masak akan didiamkan sekitar 30 menit sebagai proses pendinginan. Kemudian, ikan pindangan akan diangkut kembali ke mobil jenis pick up dan siap dikirim ke kota tujuan.

Baca Juga: Bupati Ipuk Perluas Cakupan Layanan 'Smart Kampung' demi Sejahterakan Masyarakat Desa di Banyuwangi

Untuk pengeluaran pengolahan ikan pindangan ini, per harinya bisa memakan biaya kisaran 45 juta sampai 50 juta. Tergantung mahal tidaknya ikan yang ditawar dari nelayan.

Di Kota Muncar sendiri, pengolahan ikan tidak hanya dilakukan oleh pengusaha pindangan saja. Bahkan di sekitar lokasi pantai banyak pabrik-pabrik pengolah ikan seperti siap saing dengan pengusaha kecil pindangan.

Saat ditanya apakah ada kekhawatiran kalah saing dengan pabrik-pabrik besar yang sudah menggunakan mesin canggih, Bapak Ratnadi menjawab tidak khawatir sama sekali dengan hal itu.

"Beda distributornya mbak, produknya juga beda. Punya saya ikan masak yang dijual dipasaran, kalau pabrik-pabrik itu biasanya masih olahan mentah atau kalengan,” Ujar bapak paruh baya tersebut di akhir wawancara.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Maaf Harga Pertamax Naik Rp12.500, Janji Tetap Beri Subsidi Pertalite Buat Rakyat

Hingga saat ini tercatat ada 10 pengusaha kecil yang masih menggeluti usaha ikan pindangan. di antaranya:

  1. UD Pradana
  2. UD Riyan Putra
  3. UD Rizky Putra
  4. UD Wardana
  5. UD Hasil Laut 1
  6. UD Hasil Laut 2
  7. UD Dua Putri
  8. UD Maju Jaya
  9. UD Aldi Putra
  10. UD Ilham Putra

dari ke sepuluh pengusaha pindangan ini biasanya saling tukar informasi terkait pengiriman terhadap kota yang dituju. Hal ini dilakukan agar tidak ada bentrok pengiriman pada kota yang sama.***

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkait

Terkini