Aksi 11 April di Banyuwangi Berjalan Mulus, Iqbal Wahyudin: Mudah-mudahan Tuntutan Benar-Benar Dilayangkan!

- 12 April 2022, 10:53 WIB
Aliansi mahasiswa Cipayung lakukan aksi pada 11 April 2022
Aliansi mahasiswa Cipayung lakukan aksi pada 11 April 2022 /Dok. Pribadi/KABAR BESUKI

KABAR BESUKI – Gabungan organisasi, yang tergabung dalam Cipayung, yakni IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), dan HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) berjalan mulus.

Aliansi mahasiswa Cipayung di Banyuwangi ini mengikuti aksi serentak pada 11 April 2022, diawali dengan titik berkumpul mereka yang ada di samping Kampus Universitas 17 Agustus 1945.

Sebagaimana dilaporkan oleh Kabar Besuki dari tempat kejadian berlangsung, dan ditulis pada Selasa, 12 April 2022, aksi aliansi mahasiswa yang menolak beberapa kebijakan dan wacana pemerintah.

Baca Juga: Gabungan Mahasiswa dan DPRD Kabupaten Banyuwangi Tandatangani Surat Pernyataan dalam Aksi Demo 11 April 2022

Dalam aksi mereka, mahasiswa ini melayangkan 4 tuntutan kepada pemerintah DPRD Banyuwangi untuk nantinya diteruskan ke Pemerintah Pusat, DPR RI.

Adapun mengenai 4 tuntutan tersebut, yakni:

  1. Turunkan harga BBM jenis pertamax.
  2. Kendalikan harga dan ketersediaan bahan pokok (minyak goreng).
  3. Turunkan PPN 11%.
  4. Konsistensi dengan UUD 1945 Pasal 7 dengan menolak usulan-usulan 3 periode jabatan presiden.

Mahasiswa memulai berjalan dari titik kumpul menuju kantor DPRD Banyuwangi pada pukul 09.00 WIB, dan beberapa dari mahasiswa tersebut melakukan orasi di depan kantor DPRD Banyuwangi.

Baca Juga: Mahasiswa Banyuwangi Gelar Aksi Demo 11 April 2022, Terdiri dari Gabungan Beberapa Organisasi

Hingga pada pukul 10.00 WIB, aksi berhasil masuk ke kantor DPRD, dan disambut oleh beberapa anggota dewa, seperti M. Ali Mahrus, Michael Edi, dan Kohariyono.

Koordinator aksi Rozaki Mochtar mengatakan, bahwa ia menyesalkan kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM jenis Pertamax.

Kami mengindikasi nantinya terjadi victim atau peralihan dari yang semula menggunakan pertamax kemudian menggunakan pertalite. Hal itu kami temukan di lapangan,” ucap Rozaki Mochtar.

Rozaki menjelaskan, bahwa pihaknya menemukan mengenai bahan pokok (minyak goreng) yang mulai langka, terindikasi diakibatkan oleh para mafia.

Dari pihak DPRD Banyuwangi sendiri, yang diwakilkan oleh M. Mahrus mengatakan bahwa ia dan pihaknya akan sepakat untuk meneruskan 4 tuntutan dari aliansi mahasiswa, ke pemerintah pusat.

Baca Juga: Banyuwangi Mengadakan ‘Street Food Festival’ Pasar Takjil Ramadhan, Bupati Ipuk Sebut Ini Momentum Bangkitkan

Kita sebagai DPRD ini bertindak prosedural, dimana semua keputusan ada di tangan pemerintah pusat, kami hanya meneruskan 4 tuntutan mahasiswa saja,” kata M. Ali Mahrus.

Lalu, M. Ali Mahrus dan beberapa anggota dewan lainya, sepakat untuk menandatangani 4 tuntutan mahasiswa, dan akan meneruskan ke pemerintahan pusat.

Kami sudah mengumpulkan tanda tangan (4 tuntutan mahasiswa), dan akan meneruskan ke pemerintahan pusat,” ujar M. Ali Mahrus.

Lalu Iqbal Wahyudin selaku Ketua Umum PC IMM Banyuwangi juga menanggapi mengenai aksi mahasiswa ini.

Baca Juga: Bupati Ipuk Sebut Banyuwangi Festival Sebagai Alat Konsolidasi Internal, Lebih dari Sekedar Proyek Pariwisata

Alhamdulillah tuntutan kami sudah dilayangkan dan sudah ditandatangani oleh DPRD. Mudah-mudahan tuntutan itu benar-benar dilayangkan pada pimpinan pusat,” ujar Iqbal Wahyudin ketika diwawancarai oleh Tim Kabar Besuki.

“Dan dari IMM ada 4 tuntutan yang dilayangkan, yakni kenaikan BBM, kelangkaan minyak goreng, kenaikan PPN 11%, dan juga wacana penundaan pemilu,” lanjut Iqbal pada aksi 11 April 2022 di DPRD.***

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkait

Terkini

x