Festival Oling River Food Digelar di Banyuwangi, Sugirah: Semua Aneka Masakan Sidat ada Disini

- 6 April 2021, 21:36 WIB
Festival Oling River Tegaldlimo 6 April 2021, dihadiri Wabup Banyuwangi H.Sugirah/A.Nida LF.
Festival Oling River Tegaldlimo 6 April 2021, dihadiri Wabup Banyuwangi H.Sugirah/A.Nida LF. /

KABAR BESUKI - Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi, H. Sugirah beserta beberapa kepala dinas Banyuwangi menghadiri acara Festival Oling River Food.

Acara tersebut digelar di sungai Dam Limo, Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi pada Selasa, 6 April 2021.

Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah mengatakan Banyuwangi jadi salah satu sentra penghasil ikan sidat.

Bahkan, lebih dari 100 ton per tahun ikan sidat mulai dari pembudidaya industri hingga di tingkat masyarakat untuk dieskpor ke Jepang.

Terlebih, ikan sidat sangat terkenal dengan kandungan gizu dan protein yang bagus. Sehingga menjadi menu favorit Jepang bernama 'unagi'.

Baca Juga: Skandal Privasi! Muncul Isu Facebook Bocorkan Data 533 Juta Pengguna

Sedangkan di Banyuwangi, terkenal dengan sebutan Olong (sidat).

"Semua aneka masakan sidat ada di sini," terang Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah.

Sugirah mengatakan, Olong River sangat cocok dikunjungi bagi pecinta kuliner sidat.

Baca Juga: Sering Disepelekan, Berikut Beberapa Tips Lindungi Diri untuk Bertahan Hidup di Laut Lepas Agar Selamat

Jika Anda ingin menikmati berbagai olahan ikan sidat di Banyuwangi, bisa langsung mampir ke Oling River Food yang terletak di sepanjang bantaran sungai Dam Limo, Desa Tegaldlimo, Kecamatan Tegaldlimo.

Lanjut Sugirah, akan terus mengembangkan potensi wisata Oling River di Tegaldlimo.

"Kami akan terus kembangkan potensi wisata di Oling River desa tegaldlimo," katanya.

Baca Juga: DPO KPK Sejak April, Samin Tan 'Crazy Rich' Ditahan, Ini Kronologi Penangkapanya

Plt Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan bahwa Dam Limo mengaliri 6.422 ha sawah di dua kecamatan yaitu Tegaldlimo dan Purwoharjo.

Sebagai informasi, Dam ini dibangun sejak zaman Belanda pada tahun 1925. 

“Dinas PU Pengairan mengembangkan beberapa aset infrastrukturnya sebagai destinasi wisata, Dam Limo salah satu yang kami pilih karena letaknya strategis sebagai titik tengah-tengah ketika orang dari bandara mau ke Alas Purwo. Tentu hal ini berperan dalam rangka promosi diplomasi terhadap Geopark Nasional Alas Purwo menjadi internasional yang sedang kami promosikan ke badan internasional,” imbuh Guntur.

Baca Juga: Gelaran Muktamar Pemikiran, Gus Yaqut: Yang Kita Butuhkan Saat Ini Adalah Sinergitas

"Kalau di Jepang ada masakan unagi, tapi di sini sudah disesuaikan dengan lidah orang Tegaldlimo sehingga rasanya luar biasa," kata Guntur. ***

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkini

x