Progam ‘Bunga Desa’ Bupati Banyuwangi Menghasilkan Hampir 10 Ribu Masalah Warga Secara Tuntas

- 19 April 2021, 13:40 WIB
foto: #NgantorDiDesa. Kali ini di Desa Kalipait, yang berbatasan dengan Taman Nasional Alas Purwo /instagram.com/@ipukfdani
foto: #NgantorDiDesa. Kali ini di Desa Kalipait, yang berbatasan dengan Taman Nasional Alas Purwo /instagram.com/@ipukfdani //Prasetyo/

Baca Juga: Ini yang Terjadi Jika Seseorang Melahirkan di Pesawat, Salah Satunya Ada Maskapai Beri Tiket Gratis

”Jadi memang ada masalah yang solusinya jangka pendek, bisa cepat, ada pula yang perlu waktu seperti masalah infrastruktur,” ujar Ipuk.

Dari segi sektor, sejumlah masalah yang dituntaskan selama Ipuk berkantor di desa antara lain, kesehatan, pendidikan, administrasi kependudukan, sertifikat rakyat, jaminan sosial, penguatan petani dan nelayan, UMKM, kepemudaan, rumah tinggal, dan sebagainya.

Berdasarkan data lintas dinas, jumlah masalah warga yang telah mendapat solusi selama berkantor di tujuh desa tersebut mencapai 9.720 masalah dari berbagai sektor tersebut, di mana yang cukup banyak adalah soal administrasi kependudukan.

Baca Juga: Denda Fantastik, Langgar Mudik Lebaran Setelah Tanggal 6-17 Mei Siap-siap Rogoh Kocek

”Alhamdulillah, dengan kerja keras seluruh tim, sejumlah masalah telah kita urai. Ada beberapa anak misalnya terancam putus sekolah, langsung diatasi. Ada masalah sarana transportasi untuk penunjang tugas petugas kesehatan di daerah yang geografisnya sulit, alhamdulillah teratasi juga,” jelas bupati perempuan tersebut.

“Ada pula beberapa masalah infrastruktur yang sudah saya masukkan perencanaan untuk bisa dieksekusi di semester kedua nanti, setelah kemarin turun langsung di desa. Misalnya di lereng Gunung Raung, lalu ada soal irigasi di dua desa,” imbuh Ipuk.

Masalah lain yang dituntaskan adalah soal administrasi kependudukan. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Banyuwangi, Juang Pribadi, menjelaskan, cukup banyak warga yang selama ini menunda kepengurusan dokumen.

”Mohon maaf, misalnya ada warga meninggal, oleh keluarganya dokumennya tidak segera diurus karena mungkin merasa tidak diperlukan. Baru ketika butuh, misal ingin mengubah Kartu Keluarga, itu baru diurus. Jaraknya bisa bertahun-tahun baru diurus. Itu yang cukup banyak kita bantu tuntaskan selama bupati berkantor di desa,” ujar Juang.

Baca Juga: Selain Dianjurkan Nabi, Posisi Tidur Seperti Ini Juga Banyak Memberi Manfaat untuk Kesehatan Tubuh

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: banyuwangikab.go.id


Tags

Terkini

x