Network
KABAR BESUKI – Hersubeno Arief merasa heran soal KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang belakangan ini disebut tak henti membuat kontroversi soal Agama.
Nama KSAD Jenderal Dudung Abdurachman kembali mendapat perhatian publik setelah pernyataannya saat tausiyah di masjid itu viral.
Dalam keterangannya, Jenderal Dudung Abdurachman meminta agar jamaah tidak terlalu dalam belajar agama.
Tak lama setelah video itu dirilis dan dihapus, kolumnis Hersubeno Arief mengomentarinya.
Baca Juga: Penerapan PPKM Level 3 di Indonesia Dibatalkan, Simak Syarat dan Aturan yang Harus Dijalankan
Hersubeno Arief mengaku heran mengapa Jenderal Dudung Abdurachman tak henti dan terus membuat kontroversi soal agama.
Padahal, dia adalah seorang jenderal TNI, yang setiap aksinya akan diperhatikan banyak prajurit.
“Saya kira perlu diingatkan ke Jenderal Dudung, bahwa mengapa dia bicara agama. Sebab kehebohannya saja yang terakhir belum reda,” kata Hersubeno Arief.
Baca Juga: Jokowi Tak Disanksi Soal UU Cipta Kerja Inkonstitusional, MS Kaban Protes: HRS hanya Langgar Prokes
Hersubeno Arief justru meyakini apa yang dikatakan Jenderal Dudung Abdurachman saat tausiyah di masjid di kota Jayapura itu bertentangan dengan Sapta Marga.
Karena sebenarnya dikatakan bahwa setiap prajurit harus takut akan Tuhan Yang Maha Esa.
“Bertentangan dengan Sapta Marga bahwa prajurit TNI itu adalah satria yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, lalu bagaimana terwujud kalau kita tak belajar agama secara mendalam. Karena bagaimana pun dia jenderal kalo ngomong TNI dia mungkin cukup khatam tapi ngomongin agama, dia bukan ustadz,” tutur Hersubeno Arief.
Baca Juga: Novel Baswedan Resmi Diangkat Jadi ASN Polri, Rocky Gerung: Karena Mereka Memang Bukan Taliban
Menurut Hersubeno Arief, Jenderal Dudung Abdurachman menimbulkan berbagai kontroversi.
Ia menilai bahwa hal tersebut dilakukannya sejak menjabat Pangkostrad, hingga kini KSAD.
Hersubeno Arief juga meminta Jenderal Dudung Abdurachman untuk mengindahkan nasihat Presiden MUI Anwar Abbas yang memintanya untuk tidak salah mengartikan ajaran Islam.
Karena masyarakat sering salah kaprah, apalagi untuk TNI di level terbawah.***
