Rocky Gerung juga menilai bahwa MPR sesungguhnya juga memahami bahwa proyek IKN diprediksi kuat akan gagal atau mangkrak.
Akan tetapi kata dia, MPR seolah terdesak untuk menganggap proyek pemindahan IKN merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan meski terjadi pergantian presiden.
Dia juga tak setuju dengan sikap MPR tersebut karena sejak 2004 presiden tak lagi dipilih oleh MPR.
"MPR juga mengerti bahwa itu akan gagal, lalu MPR bilang 'Nggak, kita harus wajibkan presiden berikutnya untuk meneruskan proyek ini'. Loh emangnya presiden berikutnya pilihan MPR apa?," katanya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menilai bahwa sikap MPR yang ngotot ingin memasukkan proyek IKN dalam PPHN menunjukkan kekacauan berpikir Bambang Soesatyo dan kawan-kawan.
"Jadi cara berpikirnya aja udah ngaco tuh si Bamsoet dan gengnya itu," ujar dia.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Sri Mulyani Frustasi Gara-gara Proyek Pemindahan Ibu Kota Negara Baru, Kenapa?
Rocky Gerung kemudian menjelaskan tujuan utama penyusunan PPHN yang benar sesuai dengan konstitusi.
Menurutnya, PPHN lebih bertujuan untuk merancang konsep bernegara yang benar, bukan untuk memaksakan jalannya proyek ambisius presiden meski nantinya jabatan akan berpindah tangan.