"Memang diterangkan bahwa 'Ya, selama tidak menembus dinding sel dan tidak di situ, ya anggap aja sebagai flu dan potensi mematikannya itu jauh berkurang, dan memang statistiknya menunjukkan itu," katanya.
Baca Juga: Kasus Omicron Terus Meningkat, Menkes Instruksikan Segera Lakukan Percepatan Vaksinasi Booster
Meski demikian, Rocky Gerung juga menyebut bahwa kepanikan masyarakat Indonesia terhadap peningkatan kasus Omicron di tanah air juga bisa terjadi sewaktu-waktu.
Filsuf kelahiran Manado, 20 Januari 1959 itu mengatakan, masyarakat akan menganggap bahwa status kedaruratan akan kembali diberlakukan jika kepanikan tersebut semakin meningkat.
Terlebih kata dia, saat ini telah terjadi peningkatan okupansi karantina di tengah naiknya kasus aktif Omicron di Indonesia.
"Tetapi satu hal yang mesti harus pastikan, kepanikan itu juga bisa terjadi. Kalau tadi misalnya rumah sakit penuh, itu artinya semua orang merasa ada keadaan kedaruratan lagi tuh," ujar dia.
Baca Juga: Kemenkes Siapkan Ratusan Ribu Tempat Tidur Perawatan Covid-19 Demi Antisipasi Varian Omicron
Terakhir, Rocky Gerung juga memprediksi suatu hal yang akan terjadi jika kasus Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Dia juga mengungkapkan, penuhnya keterisian rumah sakit rujukan berpotensi meningkatkan akumulasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
"Bagaimanapun, penuhnya rumah sakit menimbulkan akumulasi potensi di situ tuh. Jadi kita mesti perhatikan," tuturnya.***