"Saya diingatkan lagi, apapun sejarah Jakarta panjang sekali. Dulu Belanda bikin Batavia. Sunan Gunung Jati salah satu dari Walisongo, itu yang berjuang untuk merebut kembali Jakarta dari tangan Belanda," ujarnya.
Selain itu, Rizal Ramli juga mengingatkan bahwa banyak aset historis yang terdapat di Jakarta yang harus dirawat, terlepas dari banyaknya problem Jakarta yang masih harus terus dibenahi.
"Banyak sekali tempat-tempat historis, kejadian-kejadian historis kita berbangsa terjadi di Jakarta. Bahwa Jakarta kurang rapi, kurang beres, lebih baik itu benahi," ujarnya.
Rizal Ramli mengakui bahwa ada beberapa negara di dunia telah berhasil dalam membangun IKN baru.
Meski demikian, dia juga mengingatkan bahwa banyak negara-negara di dunia yang berencana untuk membangun IKN baru, namun justru menjadi proyek gagal.
"Saya mau mengingatkan, ada contoh-contoh membangun ibu kota baru yang berhasil, tapi banyak sekali di seluruh dunia membangun ibu kota baru yang gagal," katanya.
Lebih lanjut, Rizal Ramli mencontohkan Brazil yang sempat ingin memindahkan IKN dari Rio de Janeiro ke Brazilian City, namun proyek tersebut justru berujung mubazir.
"Contohnya Brazil, ibu kota aslinya adalah Rio de Janeiro. Sejarah, pusat kegiatan macam-macam itu ada di Rio. Kemudian, berapa puluh tahun yang lalu dibangunlah ibu kota yang baru namanya Brazilian City, tapi akhirnya mubazir hanya jadi monumen saja," ujar dia.