Gairahkan Daya Beli Nasional, Kemendag Ajak Masyarakat Ramaikan Kembali Pusat Perbelanjaan

- 22 April 2021, 08:53 WIB
Sebuah pusat perbelanjaan Lulu Hypermarket di Jalan Munshi Abdullah memasang dekorasi ucapan Ahlan Ramadhan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan, di Kuala Lumpur, Kamis (8/4/2021). Pusat perbelanjaan tersebut memberikan diskon sejumlah kebutuhan puasa seperti kurma dan kue. ANTARA FOTO/Agus Setiawan/hp.
Sebuah pusat perbelanjaan Lulu Hypermarket di Jalan Munshi Abdullah memasang dekorasi ucapan Ahlan Ramadhan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan, di Kuala Lumpur, Kamis (8/4/2021). Pusat perbelanjaan tersebut memberikan diskon sejumlah kebutuhan puasa seperti kurma dan kue. ANTARA FOTO/Agus Setiawan/hp. /AGUS SETIAWAN/Antara

KABAR BESUKI - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) kembali menggelar event bertajuk In Store Promotion untuk meramaikan kembali pusat perbelanjaan di tanah air.

Kali ini, Kemendag dan APPBI menggelar event tersebut di Mal Gandaria City, Jakarta selama 20-25 April 2021.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, kegiatan tersebut bertujuan untuk menggairahkan kembali minat masyarakat dalam berbelanja demi meningkatkan laju perekonomian setelah terjadinya pandemi COVID-19.

Baca Juga: Bantu Pemerintah, 4 Merek Ternama Dunia Ini Tawarkan Diskon dan Promo Gratis untuk Penerima Vaksinasi COVID-19

"In Store Promotion merupakan salah satu komitmen Kementerian Perdagangan dalam menyemarakkan kembali pusat perbelanjaan. Kegiatan ini diharapkan akan menarik kembali minat masyarakat dalam berbelanja khususnya di pusat perbelanjaan di tengah pandemi COVID-19," kata Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Kemendag Frida Adiati sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari ANTARA pada Kamis, 22 April 2021.

Melalui kegiatan tersebut, Kemendag berharap pelaku UMKM semakin termotivasi untuk terus mengasah kreativitas dan kualitas produk yang mereka hasilkan.

Sebanyak 39 UMKM tercatat turut berpartisipasi dalam event ini, 24 di antaranya merupakan pelaku usaha busana muslim dan akseseori serta 15 lainnya merupakan pelaku usaha kuliner dan pangan bersertifikat halal.

Baca Juga: Pengamat UI Sebut Konsistensi Penegakan Aturan Efektif Cegah Masyarakat Mudik pada Lebaran 2021

Digelarnya In Store Promotion bertujuan untuk meningkatkan minat dan daya beli konsumen sekaligus membantu pelaku UMKM agar eksistensi mereka tetap terjaga melalui pameran produk secara offline.

Sebab, UMKM memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakkan roda perekonomian nasional sekaligus menjaga daya beli masyarakat.

"Semangat para pelaku usaha untuk berkarya dan berkreasi perlu difasilitasi dan diberi kemudahan, khususnya untuk dapat memamerkan karya-karyanya. Dengan In Store Promotion, produk-produk UMKM akan semakin dikenal oleh masyarakat atau konsumen dalam negeri," ujar Frida menjelaskan.

Baca Juga: Menurut Studi Stres Ditempat Kerja Ternyata dapat Mengubah Kepribadian Anda, Simak Penjelasannya

Lebih lanjut, Frida mengungkapkan bahwa produk fashion dan kuliner harus terus digenjot agar dapat memenuhi standar kualitas berdasarkan tuntutan pasar baik di level domestik maupun internasional.

Salah satu cara untuk mengatasi kerasnya persaingan memperebutkan pasar adalah mengembangkan desain dan inovasi produk, yang nantinya akan membedakan dengan produk lainnya yang sejenis.

Melalui pengembangan desain dan inovasi produk yang berkualitas, standar harga yang terbentuk akan sesuai dengan keinginan pasar tanpa merugikan produsen sehingga tetap memiliki daya saing yang kuat.

Baca Juga: China Menjadi Negara dengan Kebebasan Pers Terburuk, Dianggap Jadi Penyebab Penyebaran Pandemi Covid-19

"Kami menghimbau kepada para pelaku UMKM untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Sebab, kelangsungan usaha harus terus kita jaga bersama. Inilah yang kita sebut keberlanjutan dalam operasionalisasi usaha," tutur dia.

Data dari The State of The Global Islamic Economy Report tahun 2020-2021 menunjukkan bahwa nilai konsumsi fashion Muslim di Indonesia mencatatkan rekor sebesar 16 miliar dolar AS pada tahun 2019.

Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat konsumsi fashion Muslim terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan.

Baca Juga: Memperingati Hari Bumi Sedunia, Anda Dapat Menyelamatkan Bumi dengan 5 Hal Sederhana Berikut Ini

"Nilai konsumsi yang demikian besar merupakan peluang pasar yang perlu diisi oleh produk-produk fashion dalam negeri. Apalagi, saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fashion Muslim terbaik di dunia," katanya.

Frida mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia begitu optimistis mampu memenangi persaingan dalam memperebutkan pasar domestik maupun internasional dalam hal fashion dan makanan halal.

Dia juga berharap agar Indonesia nantinya menjadi kiblat sekaligus pusat pengembangan industri fashion dan makanan halal di dunia.

Baca Juga: Aman dan Sehat, Inilah 5 Jus Buah yang Cocok untuk Dikonsumsi Ibu Hamil

"Melalui In Store Promotion kali ini, marilah kita menggerakkan kembali gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Semoga pameran ini dapat mengangkat citra produk UMKM dan memacu pemulihan pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya mengakhiri wawancara.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

x