Novel Baswedan juga mengingatkan bahaya yang terjadi jika korupsi di sektor pengelolaan SDA terus terjadi.
Dia mengingatkan, kerusakan lingkungan dan bencana adalah sebuah keniscayaan jika pengusaha dan aparatur terkait terus menerus melakukan praktik kolusi, apalagi jika pembuat kebijakan mengalami konflik kepentingan karena bisnisnya.
"Ketika ada suap/bentuk korupsi lainnya semua diterabas, dampaknya kerusakan lingkungan dan bencana," katanya.
Baca Juga: Novel Baswedan 'Menjilat' Ludah Sendiri dan Harga Dirinya Anjlok Gara-gara Balik ke Institusi Polri
Menurut Novel Baswedan, kerusakan atau bencana akibat eksploitasi SDA tanpa pertimbangan AMDAL menimbulkan dampak negatif yang luar biasa kepada masyarakat.
Bahkan, dia mengungkapkan bahwa untuk memperbaikinya sangat memerlukan biaya yang tinggi dan waktu yang cukup lama.
"Padahal ketika terjadi kerusakan lingkungan hingga timbulkan bencana, dampaknya sangat besar bagi masy. Memperbaikinya berbiaya besar & butuh waktu lama," ujarnya.
Dia juga menegaskan, kerugian akibat kerusakan lingkungan atau bencana yang disebabkan eksploitasi SDA tak sebanding dengan nilai korupsi yang diterima oleh segelintir pejabat atau aparatur terkait.
"Bandingkan dgn uang/nilai korupsi yg diterima pejabat/ aparatur. Nggak salah korupsi disebut pengkhianat," tuturnya.***